STRET

Selasa, 30 Oktober 2018

Aksi nasional KNPB



salah satu masa aksi ditangkap Polisi dan Intel di Manokwari
 (Foto: tabloid jubi)
(Suara Kriting),-- Sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, untuk aksi serentak (Aksi Nasional). oleh  Komite Nasional Papua Barat (KNPB), dukungan terhadap  pertemuan  International Parlement of  West  Papua  (IPWP) di London.  
Sebanyak 11 orang ditangkap pihak Kepolisian di Manokwari dalam unjuk rasa yang digelar massa  di Jalan Gunung Salju Amban, depan Kampus Universitas Papua (Unipa) Manokwari, dan  warga Papua yang ada di Sulawesi Utara khususnya di Kota Manado menggelar aksi unjuk rasa menuntut :"Referendum"  Selasa (23/10).

Kemudian di Jayapura di kutip bintangpapua.com,  Taman Imbi hari ini ternyata tidak mendapatkan restu dari pihak kepolisian. Pasalnya, polisi dalam hal ini Polda Papua tak  menerbitkan Surat   Tanda Terima Pemberitahuan (STTP). 

Namun demikian untuk mengantisipasi kelompok   yang tetap memaksakan demo, pihak polda sudah siap mengantisipasinya. “Tapi kami   tetap  melakukan  pengawasan agar  aksi  unjuk rasa tersebut  tidak  melanggar  hukum dan mengganggu ketertiban umum,”  tegas  Pjs. Kabid Humas Polda Papua AKBP I Gede Sumerta Jaya, SIK ketika dikonfirmasi, bintangpapua.com. 
Dia mengatakan,  pihaknya  akan melakukan  pembubaran  paksa sekaligus menindak-tegas sesuai  hukum   yang berlaku, bila para  pendemo  ternyata  bertindak  anarkis   atau  menyampaikan   hal-hal  yang  bertentangan  dengan UU serta  menyebar provokasi   seperti  minta  referendum atau  membentuk  negara Papua  Barat, membawa sajam, mabuk miras,  membawa lambang-lambang  seperti  bendera  Bintang Kejora  yang dilarang, membuat  kemacetan lalu  lintas  serta mengganggu ketertiban umum.


kemudian Dari data yang diperoleh tabloidjubi.com menyebutkan, selain 11 orang ditangkap dalam aksi demo itu, juga delapan orang dikabarkan terluka, empat diantaranya karena luka tembak dan dua polisi terkena lemparan batu. Wartawan pun dilarang meliput aksi demo tersebut.

Polisi dengan cara menembakan peluru ke arah demonstran. Saat ini para korban dilarikan ke rumah sakit terdekat di kota Manokwari. Dari rekaman video yang beredar di media, terlihat Polisi mengejar, memukul dan mengarahkan senjata api langsung ke arah demonstran. Sejumlah aktivis yang berusaha lari juga dikejar Polisi dan mendapat pukulan petugas. 
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, AKBP I Gede  Sumerta Jaya saat dikonfirmasi membenarkan adanya penangkapan tersebut. Tapi mengaku tak ada orang yang terkena tembak. Massa aksi hanya berorasi di depan Kampus Unipa. Tapi situasi memanas dan polisi Melempari masa aksi dengan batu, sehingga dua polisi terkena lemparan batu yakni Briptu MGE dan Brigpol RY. Polisi lalu membubarkan massa dan menangkap 11 orang, tapi kami tak mendapat informasi kalau ada massa terkena tembakan,” katanya, Selasa (23/10).
Menurut Gede, 11 orang yang diamankan, yakni FM, Aw,OA, DA, DM, ET, PP, OM, YD, KJ dan AM. Polisi juga mengamankan barang bukti empat bendera KNPB dan dua bendera PBB. Tapi tak ada pengibaran Bendera Bintang Kejora.
Untuk menindak lanjuti informasi yang menyebutka empat orang terkena tembakan, lanjut dia, Polda Papua akan menurunkan tim Propam Polda Papua berjumlah tiga orang yang dipimpin seorang berpangkat AKBP. “Besok kami akan turunkan tim dari Propam ke Manokwari untuk menindak lanjuti informasi yang katakan ada yang terluka karena tembak. Kita juga akan konfirmasi di lapang apakah ada anggota yang bertugas di lapangan bersenjata,” jelasnya.
Selanjutnya di Fak-fak tadi Pagi persiapan untuk panggung Orasi KNBP di bongkar Aparat kepolisian Polres Fak-fak.
KNPB Timika mengadakan Ibadah Syukuran Yang berlangsung Pada Jam 9:00 wpb bertempat

di Sebuah Gereja Kemah Injili berlangsung dengan aman dan tertib hingga selesai. 


Terima kasih buat kehadiran Bapa, Mama, Ade2 dan semua yang telah bersama-sama mengambil bagian dalam acara dihari ini. Doa Kami Tuhan akan menyertai dan menjagamu dalam tugas dan kerja masing-masing. begitu disampaikan oleh pembawa acara ibadah syukuran melalui facebook.com.

Menado, di kutip kompas.com Para pendemo memulai aksinya dari halaman Kantor Rektorat Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), lalu melakukan long march menuju Gedung DPRD Sulut. Sepanjang jalan yang dilewati, para pendemo meneriakkan tuntutan mereka. "Kami menuntut keadilan atas tanah Papua. Kami ingin merdeka," teriak para pendemo diikuti dengan nyanyian khas mereka.
Selain tuntutan kemerdekaan atas tanah Papua, para pendemo yang tergabung dalam Solidaritas Pelajar, Mahasiswa, Pemuda dan Masyarakat (SPMPMP) Sulawesi Utara juga menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan International Parlementariant for Wets Papua (IPWP).

"IPWP yang sedang berlangsung di London, Inggris saat ini dan diikuti petinggi-petinggi West Papua, sedang mengupayakan desakan terhadap PBB untuk mengakui perjuangan bangsa Papua," jelas Koordinator Lapangan, Nenaluck.

Para pendemo juga menyampaikan bahwa Papua memmbutuhkan referendum agar masyarakat Papua dapat menentukan sendiri nasib bangsanya. "Bangsa dan tanah air Papua telah menjadi tumbal kepentingan ekonomi, politik dan kekuasaan oleh Belanda, Amerika dan Indonesia," teriak salah satu pendemo yang berorasi di depan Kantor DPRD Sulut.

Di halaman kantor DPRD Sulut, para pendemo menyampaikan aspirasi mereka. "Kami berharap DPRD Sulut dapat mengakomidir aspirasi kami ini. Telah lama kami mengalami ketidakadilan. Otonomi daerah tidak memberikan jawaban. Kami ingin merdeka," ujar Nenaluck lagi.

Pernyataan sikap dan isi tuntutan yang ditandatangani oleh berbagai elemen mahasiswa pendemo, diserahkan kepada anggota DPRD Sulut. Wakil Ketua DPRD Sulut Arthur Kotambunan yang menyempatkan diri untuk menerima pendemo menegaskan, pihaknya menerima aspirasi pendemo.

"Kami menerima aspirasi saudara-saudara dari Papua, dan berupaya untuk menyampaikan aspirasi tersebut kepada DPR RI," ujar Kotambunan di hadapan para pendemo. Demo yang mendapat pengawalan cukup ketat dari aparat kepolisian tersebut berjalan tertib dan damai (Un/Ag)



Sumber: http://www.umaginews.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rakyat papua barat tuntut kemerdekaan

1,8 Juta Rakyat Papua Barat Teken Petisi Tuntut Kemerdekaan Mahasiswa Papua menggelar aksi di Surabaya, Jawa Timur, 2 Desember 2013....